Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, mengungkapkan bahwa hingga saat ini, tidak ada dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang telah memperoleh Sertifikat Laik Higienis dan Sanitasi (SLHS). Semuanya, yakni 180 dapur MBG, masih dalam proses untuk mendapatkan sertifikat tersebut.
“Jika berbicara soal dapur yang berbasis sertifikat, belum ada yang memenuhi syarat. Semua masih berproses,” jelas Ani di Jakarta pada Sabtu, 4 Oktober 2025.
Oleh karena itu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta bekerja sama dengan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) untuk mempercepat penerbitan SLHS. Ini bertujuan agar dapur MBG dapat menjamin pengolahan makanan yang aman dan layak bagi siswa.
Peran Pemerintah dalam Memastikan Kesehatan Pangan Anak-Anak
Kesehatan anak-anak sangat tergantung pada makanan yang mereka konsumsi. Dengan adanya dapur MBG, pemerintah berupaya untuk memberikan akses makanan bergizi kepada para pelajar dengan harga yang terjangkau.
Namun, pengolahan makanan yang tidak memenuhi standar higienis dan sanitasi bisa berbahaya. Oleh karena itu, sertifikasi menjadi langkah penting dalam menjaga kualitas makanan yang disajikan.
Dengan adanya insentif dari pemerintah, diharapkan dapur MBG dapat memenuhi semua persyaratan untuk mendapatkan SLHS. Ini adalah langkah konkret dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih sehat bagi anak-anak.
Proses Perolehan Sertifikat Laik Higienis dan Sanitasi
Pembentukan dapur MBG yang sehat tidak bisa diabaikan. Proses untuk memperoleh GLHS meliputi berbagai tahap yang ketat dan harus dipatuhi oleh semua pihak.
Agar mendapatkan sertifikat tersebut, dapur harus menjalani inspeksi yang melibatkan pengecekan berbagai aspek seperti kebersihan, penyimpanan bahan makanan, serta pengolahan yang sesuai standar. Proses ini memastikan bahwa makanan yang disuguhkan aman untuk dikonsumsi.
Inspeksi yang dilakukan secara berkala juga penting untuk menjaga kepatuhan terhadap standar kesehatan. Ini menjadi langkah preventif agar tidak terjadi masalah kesehatan di kemudian hari.
Kolaborasi antara Dinas Kesehatan dan Instansi Lain
Kolaborasi antara Dinas Kesehatan dan PTSP sangat penting dalam mempercepat proses penerbitan SLHS. Kerja sama ini menciptakan sinergi yang baik dalam mengawasi dapur MBG.
Melalui pendekatan yang lebih terintegrasi, kedua instansi dapat saling mendukung dalam mengidentifikasi isu-isu yang ada. Ini tidak hanya mempercepat penerbitan sertifikat, tetapi juga menjamin kualitas pelayanan kepada siswa.
Adanya kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat tindakan serta memperbaiki kualitas kesehatan makanan yang disajikan. Kesehatan anak-anak harus menjadi prioritas utama dari semua pihak yang terlibat.













