Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Raya Malangbong-Wado, tepatnya di Dusun Cilangkap, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada Sabtu malam. Kejadian ini melibatkan sebuah mikrobus Elf yang dikemudikan oleh Dedeng Iskandar, seorang lelaki berusia 55 tahun asal Majalengka.
Mikrobus tersebut membawa 19 penumpang dan sedang dalam perjalanan dari Malangbong menuju Wado. Saat melaju dalam kondisi hujan dan menuruni jalan, kendaraan tersebut berusaha mendahului kendaraan serupa, namun laju mobil menjadi tidak terkendali.
Kendaraan mengalami kecelakaan ketika tergelincir melewati tikungan dan menabrak tebing rumah warga hingga terbalik. Akibat dari peristiwa tragis ini, empat penumpang kehilangan nyawa, sementara lainnya mengalami luka-luka.
Kronologi Kecelakaan Terjadi Secara Tragis
Dari informasi yang berhasil dihimpun, saat kejadian, mikrobus yang dikemudikan mengalami kesulitan karena hujan yang intens dan kondisi jalan yang licin. Dedeng Iskandar berusaha untuk mendahului kendaraan lain di depannya, yang menyebabkan kontrol kendaraan menjadi tidak aman.
Setelah tergelincir, mikrobus tersebut menabrak tebing, dan para penumpang tidak bisa berbuat banyak untuk menyelamatkan diri. Sebagian dari mereka mengalami luka cukup serius akibat benturan yang keras.
Empat penumpang, di antaranya Tasa, Esih, dan Mulya, dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian. Satu korban lainnya meninggal setelah menjalani perawatan di rumah sakit, sementara penumpang yang lain mengalami luka ringan dan mendapatkan perawatan medis.
Evakuasi Korban Dilakukan Secara Cepat dan Terorganisir
Petugas kepolisian dari Unit Gakkum Satlantas Polres Sumedang segera tiba di lokasi untuk melakukan evakuasi. Mereka bekerja sama dengan petugas medis dan relawan untuk membawa semua korban yang terluka ke rumah sakit terdekat.
RSUD Umar Wirahadikusumah Sumedang menjadi lokasi penanganan bagi para korban yang selamat. Sistem penanganan medis yang baik diterapkan untuk memastikan setiap korban menerima perawatan yang dibutuhkan dengan cepat.
Di sisi lain, kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan tersebut telah diamankan untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut. Hal ini dilakukan untuk memastikan semua aspek dari kecelakaan dapat dipahami secara menyeluruh.
Penyelidikan dan Analisis Oleh Tim Kepolisian
Polisi setempat telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mencari tahu penyebab utama dari kecelakaan yang terjadi. Hasil awal menunjukkan bahwa faktor kelalaian pengemudi cukup dominan, terutama mengingat kondisi jalan pada waktu itu yang sangat berbahaya.
Selain itu, perhatian juga diberikan pada masa berlaku uji KIR kendaraan, yang ternyata sudah habis sejak bulan Juli 2025. Hal ini tentu menjadi perhatian serius karena berpotensi menambah risiko dalam perjalanan.
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Hendra Rochmawan, menekankan pentingnya masyarakat untuk memperhatikan kondisi terlebih dahulu sebelum melakukan perjalanan. Ia menekankan bahwa keselamatan berkendara harus selalu menjadi prioritas utama.
Pernyataan Duka Cita dan Harapan untuk Masa Depan yang Lebih Aman
“Benar, terjadi kecelakaan tunggal di wilayah ini yang menyebabkan empat orang meninggal dunia. Kami menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban,” ujarnya saat dihubungi melalui telepon. Ucapan duka cita ini mencerminkan kesedihan atas peristiwa yang tragis ini.
Saat ini, penyelidikan lanjut masih dilakukan oleh pihak kepolisian untuk menemukan penyebab pasti kecelakaan dan untuk memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Pengemudi Dedeng Iskandar juga sedang dalam pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui tanggung jawabnya dalam kejadian ini.
Kejadian seperti ini menjadi pengingat bagi semua pengendara untuk selalu mematuhi peraturan lalu lintas. Prospek keselamatan di jalan raya merupakan tanggung jawab bersama, dan setiap pengemudi harus menyadari risiko yang ada.













