Banjir adalah salah satu masalah serius yang sering melanda kawasan perkotaan, terutama di Jakarta. Dalam laporan terbaru, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta menyebutkan bahwa sebanyak 54 RT terendam banjir, dengan Jakarta Selatan menjadi wilayah yang paling parah terpengaruh.
Di Cilandak Timur, banjir mencapai ketinggian 130 sentimeter, sementara di Kuningan Barat dan Bangka, ketinggian air mencapai 110 sentimeter. Kejadian ini tentu menjadi alarm bagi masyarakat dan pemerintah untuk lebih waspada terhadap potensi bencana yang disebabkan oleh cuaca ekstrem.
Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD Jakarta, Mohamad Yohan, memberikan penjelasan bahwa tingginya curah hujan yang disertai luapan sungai menjadi faktor utama terjadinya banjir ini. Sementara itu, di Jakarta Timur, hanya satu RT yang dilaporkan terendam banjir, yakni di Kramat Jati, dengan ketinggian air sekitar 60 sentimeter.
Faktor Penyebab Banjir di Jakarta Selama Musim Hujan
Penyebab utama yang sering terjadi saat hujan deras adalah luapan dari kali-kali yang tidak bisa menampung debit air yang tinggi. Kali Krukut dan Kali Mampang adalah dua sungai yang diketahui sering meluap saat hujan lebat.
Selain itu, tata kelola drainase yang kurang baik juga turut andil dalam memperparah masalah banjir. Banyak saluran air yang tersumbat oleh sampah, sehingga air tidak bisa mengalir dengan lancar.
Perubahan iklim dan urbanisasi yang pesat juga menjadi penyebab perluasan area terdampak banjir. Lahan yang seharusnya menyerap air kini telah beralih fungsi menjadi lahan bangunan, yang menyebabkan daerah resapan air semakin menyusut.
Upaya Penanggulangan Banjir oleh Pemerintah dan Masyarakat
Dalam menghadapi banjir ini, BPBD bersama instansi terkait turun langsung ke lapangan untuk mengatasi genangan air. Mereka melakukan penyedotan air dan membuka saluran-saluran air yang tersumbat untuk mempercepat proses pengurangan genangan.
Pemerintah mendorong masyarakat untuk tetap waspada dan siap menghadapi kemungkinan genangan air. Kegiatan sosialisasi dan edukasi terkait penanganan banjir pun gencar dilakukan di berbagai wilayah.
Selain itu, layanan darurat juga tersedia untuk membantu warga. Masyarakat diimbau untuk menghubungi nomor telepon yang disediakan dalam keadaan darurat, sehingga bantuan cepat bisa diberikan.
Rincian Wilayah Terdampak Banjir dan Ketinggian Air
Jakarta Selatan tercatat mengalami dampak paling parah dengan 53 RT terendam banjir. Beberapa kelurahan khususnya seperti Cilandak Timur dan Kuningan Barat mengalami ketinggian air hingga 130 sentimeter yang tentunya sangat berbahaya bagi warga.
Kota Jakarta Timur hanya mengalami satu RT terendam, di mana ketinggian air mencapai 60 sentimeter. Ini menunjukkan perbedaan signifikan antara kedua area yang sama-sama terpapar kondisi cuaca buruk.
Data dari BPBD juga mengidentifikasi wilayah-wilayah yang menjadi perhatian utama, di mana ketinggian air berkisar dari 30 sampai 130 sentimeter tergantung pada lokasi dan kondisi drainase setempat.













