Komisi XIII DPR baru-baru ini menggelar rapat yang melibatkan para pejuang yang mengajukan Surat Dukungan untuk Work and Holiday Visa (SDUWHV) di Kompleks Parlemen, Jakarta. Pertemuan yang berlangsung pada Senin, 24 November 2025 ini menjadi sorotan karena para pejuang menyampaikan protes terkait layanan Imigrasi yang dianggap bermasalah.
Keluhan yang disampaikan oleh para pejuang sangat beragam, mulai dari proses pengajuan yang rumit hingga komunikasi yang kurang jelas dari pihak Imigrasi. Hal ini berakibat pada sejumlah pejuang yang gagal mendapatkan SDUWHV, yang seharusnya terbuka lebar untuk mereka.
Akses ke program Work and Holiday Visa merupakan kesempatan langka bagi para pemuda untuk mendapatkan pengalaman internasional. Namun, pengalaman buruk yang dialami saat pengajukan bisa mengganggu impian tersebut.
Dampak Masalah Layanan Imigrasi pada Pejuang Visa
Masalah layanan Imigrasi tidak hanya sebatas ketidakpuasan, tetapi juga berdampak langsung pada rencana hidup para pejuang. Banyak dari mereka yang telah merencanakan perjalanan jauh-jauh hari, namun harus menelan pahit akibat gagal mendapatkan visa.
Para pejuang menyuarakan rasa frustrasi mereka karena merasa hak mereka untuk mengajukan visa telah dirugikan. Berbagai upaya telah dilakukan, namun hasilnya tetap mengecewakan, menyebabkan stres dan kebingungan.
Salah satu pejuang bahkan menyebutkan bahwa ada informasi yang tidak konsisten diberikan selama proses pengajuan. Hal ini membuat mereka kesulitan dalam menyiapkan dokumen yang diperlukan, yang seharusnya dapat dilalui dengan lebih mudah.
Langkah-langkah yang Diharapkan oleh Pejuang Visa
Dalam rapat tersebut, para pejuang mengusulkan beberapa langkah konkret untuk memperbaiki layanan Imigrasi. Mereka berharap pemerintah dapat lebih transparan dalam menginformasikan proses pengajuan visa.
Selain itu, mereka juga ingin adanya penambahan sumber daya manusia di kantornya agar proses pengajuan dapat dilakukan lebih cepat dan efisien. Ini akan memudahkan para pemohon dan mengurangi kemungkinan penolakan.
Implementasi sistem online yang lebih baik juga menjadi sorotan, di mana pengajuan dan pelacakan status visa dapat dilakukan secara real-time. Ini diharapkan dapat mengurangi kesalahpahaman dan memberi rasa aman kepada para pemohon selama proses berlangsung.
Pentingnya Komunikasi yang Efektif dalam Proses Ini
Komunikasi adalah kunci dalam setiap proses administrasi, termasuk dalam pengajuan visa. Oleh karena itu, para pejuang menekankan pentingnya adanya saluran komunikasi yang baik antara pemohon dan pihak Imigrasi.
Salah satu solusi yang diusulkan adalah sesi konsultasi reguler, di mana pemohon dapat langsung bertanya mengenai proses dan mendapatkan jawaban yang akurat. Dengan cara ini, banyak keraguan dapat teratasi sebelum pengajuan dilakukan.
Selain itu, pemanfaatan media sosial untuk mendapatkan informasi terkini juga dianggap penting. Pihak Imigrasi seharusnya lebih aktif dalam memberikan pembaruan mengenai proses pengajuan dan perubahan yang mungkin terjadi.













