Tragedi ambruknya bangunan musala di Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, telah mengguncang masyarakat setempat. Pada malam hari Jumat, 3 Oktober 2025, pihak Kepolisian Daerah Jawa Timur mencatat bahwa total 13 jenazah santri telah berhasil ditemukan.
Kejadian yang menyedihkan ini membutuhkan perhatian besar, dengan pencarian yang memasuki hari kelima. Proses evakuasi yang rumit dan penuh emosi telah terjadi, menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban.
Setelah jenazah tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya, mereka langsung menjalani prosedur post mortem. Tim dokter melakukan pemeriksaan menyeluruh, mulai dari pembersihan hingga pencatatan kondisi medis serta ciri-ciri fisik jenazah.
Kabid Dokkes Polda Jatim, Kombes M. Khusnan Marzuki, menjelaskan tahapan yang dilakukan untuk memudahkan identifikasi. Setiap jenazah yang diterima segera dicatat dan dipersiapkan untuk disesuaikan dengan data ante mortem dari keluarga korban.
Proses identifikasi membutuhkan kerjasama yang kuat antara pihak rumah sakit dan keluarga korban. Data sidik jari serta rekam medis sangat penting dalam membantu pengenalan identitas.
Proses Penyidikan dan Identifikasi Jenazah Korban Semakin Detail
Berdasarkan penjelasan Khusnan, setelah tahap pemeriksaan awal, jenazah dibersihkan dan ditempatkan kembali ke dalam kantong. Selanjutnya, data post mortem yang terkumpul akan dicocokkan dengan data ante mortem untuk memastikan identitas masing-masing jenazah.
Keterlibatan keluarga sangat dibutuhkan dalam proses ini. Mereka diharapkan dapat memberikan informasi terkait identifikasi, seperti sidik jari atau bukti identifikasi lain yang mungkin tersedia.
Salah satu metode identifikasi dapat menggunakan rekam gigi. Beberapa informasi berasal dari rekaman panoramic gigi yang bisa menjadi diagnosis awal. Metode ini membantu tenaga medis untuk lebih cepat menemukan kesesuaian identitas.
Khusnan juga menambahkan bahwa jika tidak terdapat data yang jelas, lainnya masih bisa dipertimbangkan. Misalnya, tanda lahir, pakaian terakhir, foto terbaru, atau barang-barang pribadi yang dimiliki korban.
Jika semua usaha identifikasi tersebut telah dilakukan namun tidak membuahkan hasil, langkah terakhir adalah melalui uji DNA. Langkah ini menjadi pilihan terbaik untuk memastikan bahwa keluarga bisa mendapatkan kepastian tentang identitas anggota mereka yang hilang.
RS Bhayangkara Sebagai Pusat Utama Penanganan Korban Tragedi
RS Bhayangkara Polda Jawa Timur kini menjadi tempat utama untuk penanganan dan identifikasi para korban tragedi ini. Langkah-langkah yang telah terkoordinasi dengan baik membuat proses pencarian dan identifikasi berjalan lebih teratur.
Setiap jenazah yang berhasil dievakuasi akan diperiksa di rumah sakit ini. Di sini, tim medis berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dalam menciptakan kepastian bagi keluarga yang terkena dampak.
Pihak RS Bhayangkara berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan hasil identifikasi dengan cepat. Selain itu, mereka juga memastikan disiplin dalam menjaga keadaan dan kondisi tubuh jenazah hingga diserahkan kepada keluarganya.
Masyarakat setempat berharap agar proses ini dapat berjalan lancar dan mengurangi rasa duka yang mendalam. Proses identifikasi yang transparan dan jelas juga akan memberikan ketenangan bagi keluarga yang ditinggalkan.
Dengan kerja sama yang baik antara keluarga dan pihak berwenang, diharapkan semua korban bisa segera teridentifikasi dan diberikan pemakaman yang layak. Mempercepat tahap ini menjadi prioritas utama untuk menyelesaikan kisah tragis yang terjadi.
Pentingnya Kerja Sama Antara Keluarga dan Pihak Berwenang dalam Identifikasi
Kolaborasi antara pihak RS Bhayangkara dan keluarga korban sangat krusial dalam menyelesaikan identifikasi. Dengan adanya data yang valid dari keluarga, proses ini dapat berjalan jauh lebih efisien.
Informasi yang berasal dari dokumen resmi, seperti ijazah atau paspor, menjadi nilai tambah yang signifikan dalam pencocokan identitas. Oleh karena itu, pihak keluarga diharapkan dapat mempersiapkan data tersebut dengan baik.
Selain itu, tim medis juga meminta agar keluarga siap memberikan informasi tambahan yang mungkin terlewat. Dalam situasi sulit seperti ini, setiap detail kecil bisa sangat menentukan kemajuan identifikasi.
Semua langkah yang diambil bertujuan untuk mempercepat pemulangan jenazah kepada keluarganya. Dengan begitu, keluarga dapat memberikan penghormatan terakhir dan melanjutkan proses berduka dengan baik.
Situasi yang terjadi merupakan pengingat bagi kita semua akan pentingnya keselamatan dalam berbagai aspek, termasuk dalam kegiatan yang melibatkan banyak orang. Evaluasi menyeluruh terhadap tindakan pencegahan dan safety standard menjadi keharusan untuk mencegah terulangnya tragedi serupa di masa depan.













