Suasana semarak mewarnai acara Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH) Nasional ke-28 yang berlangsung di Kendari, Sulawesi Tenggara. Event ini bukan hanya sekadar perlombaan, melainkan sebuah wahana bagi pengembangan sumber daya manusia yang berpegang pada ajaran Al-Qur’an.
Tingginya antusiasme peserta terlihat dari banyaknya kafilah yang hadir, masing-masing membawa cita-cita dan harapan besar untuk meraih prestasi. Kegiatan ini menjadi momentum untuk saling berbagi pengetahuan serta memperdalam pemahaman tentang ajaran agama.
Melalui STQH, para peserta diharapkan dapat mengasah keterampilan dan wawasan mengenai Al-Qur’an dan Hadis dengan baik. Inisiatif ini mendukung upaya mencetak generasi yang memiliki karakter Qur’ani di tengah tantangan zaman yang terus berkembang.
Peran STQH dalam Membentuk Generasi Qur’ani
STQH menjadi ajang pembinaan untuk meningkatkan kualitas spiritual dan intelektual para peserta. Di sinilah mereka belajar, bukan hanya untuk bersaing, tetapi juga untuk memahami lebih dalam ajaran yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Hadis.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi menyatakan bahwa event ini memberikan peluang untuk meningkatkan potensi diri. Dengan demikian, setiap peserta menjadi duta bagi daerahnya, yang akan membawa nama baik di tataran nasional bahkan internasional.
Peserta yang berhasil menunjukkan prestasi terbaik akan menjadi panutan bagi generasi selanjutnya. Melalui pameran nilai-nilai keislaman, STQH menjadi sarana pendidikan karakter yang amat berharga dalam konteks pembentukan akhlak mulia.
Antusiasme Kafilah dalam Mengikuti Kompetisi
Semangat tim kafilah terlihat jelas saat mereka berlatih dan mempersiapkan diri untuk menghadapi perlombaan. Dukungan dari keluarga dan masyarakat memberikan motivasi tambahan untuk tampil dengan maksimal.
Wakil Gubernur juga mengungkapkan harapan agar setiap peserta dapat berkontribusi lebih dari sekadar mengikuti lomba. Proses ini seharusnya menjadi pengalaman berharga yang akan membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan untuk masa depan.
Jawa Tengah, sebagai salah satu peserta, tidak hanya datang untuk mencari kemenangan, tetapi juga untuk menunjukkan kebangkitan semangat keberagamaan dan pemahaman yang mendalam tentang ajaran Islam. Hal ini mencerminkan komitmen yang kuat dalam membangun karakter yang berbasis Al-Qur’an di kalangan generasi muda.
Nilai-Nilai Al-Qur’an dan Hadis dalam Kehidupan Sehari-Hari
Perlombaan ini juga mengajak semua peserta untuk lebih memahami kedalaman isi Al-Qur’an dan relevansinya dalam kehidupan sehari-hari. Kesadaran tentang ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadis penting untuk dijadikan pedoman dalam bertindak dan berperilaku.
Hubungan erat antara Al-Qur’an dan Hadis menjadikan kedua sumber ajaran ini saling melengkapi. Keduanya harus dipelajari seimbang agar ajaran Islam dapat dipahami dengan utuh dan menyeluruh.
Dengan pelaksanaan STQH, diharapkan umat Islam akan semakin akrab dengan kitab suci mereka. Kegiatan ini bisa menjadi sarana untuk menanamkan kecintaan pada Al-Qur’an sejak dini, sehingga generasi muda mampu mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan mereka.













