Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana mengumumkan bahwa kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada bulan September 2025 mencapai 1,39 juta, mengalami pertumbuhan 9,04 persen dibandingkan tahun lalu. Dengan tren pertumbuhan yang terlihat, Kementerian Pariwisata optimis jumlah kunjungan wisman akan melampaui target 14 hingga 15 juta pada akhir tahun, sesuai dengan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), total jumlah kunjungan wisman dari Januari hingga September 2025 telah mencapai 11,43 juta, yang merupakan peningkatan 10,22 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2024. Ini menunjukkan potensi pariwisata Indonesia yang semakin menggeliat di kancah internasional.
Kunjungan wisatawan mancanegara paling banyak berasal dari kawasan ASEAN, yang menyumbang sekitar 35,22 persen dari total kunjungan. Sementara itu, wisatawan dari negara-negara Asia lainnya menyusul dengan kontribusi sebesar 27,57 persen.
Tren Pertumbuhan Wisatawan Nusantara yang Meningkat Signifikan
Jumlah perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) juga menunjukkan lonjakan yang berarti. Pada September 2025, tercatat telah terjadi peningkatan 13,19 persen, dengan total perjalanan melesat dari 83,36 juta menjadi 94,36 juta. Ini menandakan pergeseran positif dalam perilaku wisatawan domestik yang semakin aktif.
Secara kumulatif, antara Januari hingga September 2025, total perjalanan wisnus mencapai 901,90 juta, tumbuh 18,99 persen dibandingkan dengan 757,96 juta perjalanan pada periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan peningkatan yang sangat menggembirakan untuk sektor pariwisata domestik.
Fenomena ini menandai bahwa masyarakat semakin sadar akan potensi wisata yang ada, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Pergerakan wisata yang positif ini juga berkontribusi terhadap pertumbuhan devisa yang sangat dibutuhkan oleh negara.
Analisis Dampak Kunjungan Wisman dan Wisnus terhadap Ekonomi
Selisih antara kunjungan wisman dan perjalanan wisnus pada periode Januari hingga September 2025 tercatat mencapai 4,61 juta, meningkat dari 3,72 juta di tahun sebelumnya. Pergerakan ini menegaskan kehadiran pariwisata domestik yang kian bersaing dan berkontribusi pada perekonomian negara.
Dengan performa yang positif, sektor pariwisata berpotensi menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia. Ini bukan hanya berpengaruh pada penerimaan devisa, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas bagi masyarakat.
Para pelaku industri pariwisata harus memanfaatkan momentum ini untuk menggali lebih dalam potensi wisata yang ada. Strategi pemasaran yang cermat dan inovatif akan menjadi kunci untuk menarik lebih banyak wisatawan, baik mancanegara maupun domestik.
Strategi Kementerian Pariwisata untuk Meningkatkan Kunjuangan Wisman
Kementerian Pariwisata terus melakukan berbagai terobosan untuk menarik minat wisatawan. Melalui kampanye promosi yang terintegrasi, berbagai destinasi unggulan di Indonesia dipromosikan ke pasar internasional. Hal ini diharapkan dapat mengubah pandangan dunia terhadap Indonesia sebagai destinasi wisata yang menarik.
Salah satu langkah yang diambil adalah meningkatkan kualitas infrastruktur di destinasi pariwisata. Dengan adanya aksesibilitas yang lebih baik, wisatawan diharapkan dapat menjelajahi lebih dalam kekayaan budaya dan alam Indonesia. Ini akan memastikan pengalaman wisata yang lebih memuaskan bagi mereka.
Kolaborasi dengan sektor swasta juga menjadi bagian penting dari strategi ini. Kementerian berusaha menjalin kemitraan dengan pelaku industri untuk mengadakan event-event menarik yang dapat menarik perhatian wisatawan internasional. Melalui event-event tersebut, Indonesia dapat menunjukkan keramahtamahan dan keberagaman budayanya.













