Indonesia menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang menarik, meskipun terdapat sejumlah tantangan yang perlu diatasi. Pada kuartal III tahun 2025, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,04 persen secara tahunan, meskipun mengalami penurunan dibandingkan kuartal sebelumnya yang tercatat 5,12 persen.
Konsumsi rumah tangga menjadi komponen utama dalam mendongkrak pertumbuhan ini, tetapi laju pertumbuhannya menunjukkan angka yang lebih rendah, yaitu hanya 4,89 persen. Hal ini mengindikasikan perlunya perhatian lebih dari pemerintah untuk mendorong pertumbuhan yang lebih kuat dalam sektor ini.
Direktur Pengembangan Big Data Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Eko Listiyanto, mengamati bahwa biasanya, laju ekonomi di triwulan ketiga memang cenderung lebih rendah dibandingkan dengan periode lain. Namun, ia menekankan pentingnya analisis lebih dalam terhadap komponen-komponen yang terdiri dari pertumbuhan ekonomi, terutama pengeluaran konsumsi rumah tangga.
Ia menyatakan, “Laju konsumsi rumah tangga ini pertumbuhannya menurut saya sangat moderat, bahkan cenderung rendah, hanya 4,89 persen,” dalam sebuah wawancara. Pendapat ini mencerminkan keprihatinannya terhadap bagaimana pemerintah dapat merespon untuk memperbaiki situasi tersebut.
Meskipun ada slam dalam angka pertumbuhan konsumsi, harapan tertingginya adalah agar pemerintah tetap berkomitmen untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 5,2 persen yang telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sebab, pertumbuhan konsumsi rumah tangga juga harus sejalan untuk mendukung target tersebut.
Detail Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Kuartal III 2025
Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan catatan penting tentang pertumbuhan ekonomi negara ini, yang tercatat pada angka 5,04 persen di kuartal III tahun 2025. Pertumbuhan ini dihitung berdasarkan produk domestik bruto baik secara nominal maupun konstan.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud, menjelaskan bahwa produk domestik bruto (PDB) Indonesia di kuartal ini, berdasarkan harga berlaku, mencapai Rp 6.060 triliun. Sedangkan untuk harga konstan, PDB mencapai Rp 3.444 triliun.
Hal ini menunjukkan kinerja ekonomi yang mencukupi meskipun tidak setinggi yang diharapkan. Dari sisi komparatif, pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan langkah yang positif meskipun dengan tantangan yang ada.
“Berdasarkan data yang ada, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2025 jika dibandingkan tahun sebelumnya atau secara year on year, menunjukkan pertumbuhan sebesar 5,04 persen,” terang Moh. Edy Mahmud saat konferensi pers.
Angka ini, meskipun nampak optimis, perlu disertai dengan langkah kebijakan yang tepat agar pertumbuhannya bisa berkelanjutan. Keselarasan antara kebijakan pemerintah dengan kondisi pasar dan perilaku konsumen sangatlah penting.
Pengaruh Konsumsi Rumah Tangga terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Konsumsi rumah tangga memiliki peran yang sangat signifikan dalam pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Secara tradisional, konsumsi rumah tangga menyumbang lebih dari setengah dari total Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia.
Namun, laju pertumbuhan konsumsi yang hanya mencapai 4,89 persen menunjukkan adanya problematika yang perlu diperhatikan. Permasalahan ini dapat diakibatkan oleh berbagai faktor seperti inflasi, pengangguran, dan daya beli masyarakat.
Ketergantungan yang tinggi terhadap konsumsi rumah tangga membuat sektor ini menjadi salah satu prioritas dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi. Jika konsumsi dapat ditingkatkan, maka diharapkan pertumbuhan ekonomi juga akan meningkat.
Validasi lebih lanjut dari dinamika ini tentu diperlukan agar dapat mengidentifikasi langkah-langkah yang tepat. Pemerintah perlu menentukan kebijakan yang menguntungkan bagi masyarakat, sehingga dapat menggerakkan konsumsi dengan lebih aktif.
Dengan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kondisi ekonomi, maka akan ada dampak positif terhadap konsumsi rumah tangga itu sendiri. Dalam jangka panjang, ini akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang lebih stabil.
Kesimpulan dan Harapan untuk Kebijakan Ekonomi ke Depan
Secara keseluruhan, meskipun Indonesia menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang masih positif, tantangan yang ada tidak bisa dianggap sepele. Perhatian tambahan perlu diberikan untuk mendorong konsumsi rumah tangga, yang menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi.
Pemerintah memiliki peran yang vital dalam menciptakan iklim yang mendukung pertumbuhan konsumsi. Langkah-langkah strategis perlu diambil agar pertumbuhan konsumsi sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi yang telah ditentukan.
Dengan pengelolaan yang baik dan fokus pada aspek-aspek yang berkontribusi pada pertumbuhan, diharapkan ekonomi Indonesia dapat tumbuh lebih baik di masa depan. Sebuah komitmen untuk meningkatkan daya beli dan kesejahteraan masyarakat akan membawa dampak positif.
Dengan demikian, masa depan ekonomi Indonesia akan lebih cerah jika komponen-komponen kunci tetap diperhatikan. Sehingga, penetapan kebijakan dapat dilakukan dengan wawasan yang lebih tajam.
Jika semua elemen masyarakat bergerak ke arah yang sama, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan akan menjadi tujuan yang dapat dicapai. Pertumbuhan yang inklusif adalah fondasi bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.













