Program keberlanjutan lingkungan semakin menjadi perhatian di berbagai sektor, termasuk perbankan. Salah satu inisiatif yang patut disoroti adalah Program “Jaga Sungai Jaga Kehidupan” yang telah dikembangkan sejak tahun 2020. Inisiatif ini tidak hanya berhasil menghidupkan kembali lebih dari 100 sungai di sejumlah daerah di Indonesia, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap masyarakat sekitar.
Melalui pendekatan berbasis komunitas, program ini mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kelestarian sungai. Keberhasilan program ini juga terlihat dari banyaknya sungai yang rutin dibersihkan dan dikelola oleh warga setempat.
Selama pelaksanaannya, program ini menggandeng organisasi non-profit yang fokus pada pengelolaan sungai. Dengan kerjasama tersebut, diharapkan dapat mengurangi pencemaran sungai, terutama dari limbah plastik yang semakin mengkhawatirkan.
Pentingnya Kolaborasi dalam Menjaga Kebersihan Sungai di Indonesia
Dalam upaya menjaga kebersihan sungai, kolaborasi antara berbagai pihak sangatlah krusial. Salah satu mitra strategis dalam program ini adalah Yayasan Sungai Watch Indonesia, yang berkomitmen melindungi kebersihan sungai dari pencemaran. Kerjasama ini memberikan dukungan operasional dan edukatif yang sangat diperlukan.
Sejak awal kerjasama pada tahun 2025, sejumlah pencapaian signifikan sudah dapat diraih. Misalnya, pemasangan 18 *trash barrier* di Tukad Badung, Denpasar, menjadi langkah awal untuk mengurangi sampah yang masuk ke sungai. Selain itu, upaya ini juga berhasil mengumpulkan 64.480 kg sampah anorganik dari sungai tersebut.
Keterlibatan masyarakat pun sangat tinggi, dengan lebih dari 2.221 relawan dan warga lokal turut serta dalam kegiatan pembersihan. Partisipasi ini tidak hanya menghasilkan air sungai yang lebih bersih, tetapi juga menciptakan kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga lingkungan.
Dampak Lingkungan dan Sosial dari Program Jaga Sungai Jaga Kehidupan
Program ini bukan hanya sekadar membersihkan sungai, tetapi juga memiliki dampak positif bagi lingkungan dan sosial. Dengan potensi reduksi karbon mencapai 193,27 Ton CO2e, program ini membantu mengurangi jejak karbon yang dihasilkan dari pencemaran. Hal ini menjadi bukti bahwa tindakan lokal dapat berkontribusi pada solusi global.
Pemberdayaan masyarakat juga menjadi salah satu fokus utama. Dengan melibatkan warga, program ini menciptakan lapangan kerja melalui pendekatan padat karya. Masyarakat tidak hanya dilibatkan, tetapi juga beradaptasi dengan teknologi dan metode terbaru dalam pengelolaan lingkungan.
Pendidikan tentang pentingnya pengelolaan sampah berkelanjutan menjadi bagian integral dari program ini. Melalui sosialisasi dan edukasi, masyarakat mendapatkan pengetahuan tentang cara mengelola sampah dengan baik, sehingga berkontribusi pada kebersihan sungai.
Mengukuhkan Komitmen untuk Kelestarian Lingkungan
Pada peringatan Hari Sungai Sedunia, program ini semakin menegaskan komitmennya untuk menjaga lingkungan. Dengan melibatkan generasi muda, inisiatif ini berusaha menciptakan kesadaran akan pentingnya sungai yang bersih untuk masa depan. Hal ini menunjukkan bahwa pelestarian lingkungan adalah tanggung jawab bersama.
Sungai yang terjaga akan menjadi warisan berharga untuk generasi mendatang. Oleh karena itu, program ini tidak hanya menitikberatkan pada tindakan saat ini, tetapi juga membangun fondasi untuk keberlanjutan pembangunan di Indonesia.
BRI berupaya membuktikan bahwa sektor keuangan juga bisa berperan aktif dalam menjaga lingkungan. Dengan melaksanakan program-program nyata, BRI menunjukkan bahwa mereka tidak hanya berfungsi sebagai lembaga perbankan, tetapi juga sebagai agen perubahan sosial.













