Sektor kelautan dan perikanan Indonesia mengalami kemajuan yang luar biasa pada tahun 2025, mencerminkan potensi besar yang dimiliki negara dalam bidang ini. Peningkatan signifikan dalam ekspor produk perikanan menjadi salah satu indikator keberhasilan dan strategi yang tepat untuk meningkatkan daya saing di pasar global.
Berdasarkan data yang dipublikasikan, ekspor komoditas perikanan telah melampaui angka USD 5,07 miliar dari Januari hingga Oktober 2025. Ini merupakan kenaikan 5,1% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, menunjukkan tren positif dalam sektor ini.
Machmud, Plt. Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, menekankan pentingnya meningkatkan posisi Indonesia di pasar internasional. Dengan fokus utama pada komoditas seperti udang, tuna, dan rumput laut, pencapaian ini tidak terlepas dari upaya strategis yang dilakukan oleh pemerintah dan pelaku industri.
Tantangan yang ada, seperti tingginya tarif ekspor dan pengetatan regulasi keamanan pangan, juga berhasil diatasi. Ekspor ke negara-negara seperti Amerika Serikat dan Jepang menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan. Meskipun ada hambatan, peningkatan permintaan global untuk produk perikanan Indonesia tetap dapat dijaga.
Perkembangan Ekspor Produk Perikanan Indonesia yang Signifikan
Komoditas utama seperti udang dan tuna menjadi pilar kekuatan ekspor Indonesia. Berdasarkan laporan, ekspor ke Amerika Serikat mencapai USD 1,6 miliar, naik 2,6% dari tahun sebelumnya. Ini menunjukkan kesinambungan permintaan yang kuat dari pasar luar negeri.
Selain itu, ekspor ke Jepang juga mengalami pertumbuhan yang mengesankan, dengan kenaikan sebesar 8,4%. Demikian pula, pasar Uni Eropa mengalami peningkatan 3,5%, memberikan sinyal positif bagi keberlanjutan ekspor perikanan Indonesia.
Peningkatan ini menunjukkan bahwa produk perikanan Indonesia semakin diterima dengan baik di pasar internasional. Keberhasilan ini tidak terlepas dari kualitas dan kepatuhan terhadap standardisasi keamanan pangan yang diterapkan oleh para pelaku industri.
Standarisasi dan Sertifikasi Produk Perikanan untuk Meningkatkan Kualitas
Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan, Ishartini, menjelaskan bahwa upaya untuk menjamin kualitas produk ekspor telah dilakukan dengan berbagai sertifikasi. Hingga akhir 2025, lebih dari 1.104 unit pengolahan ikan telah disertifikasi.
Lebih dari 2.900 sertifikat HACCP baru saja diterbitkan untuk menjaga standar keamanan pangan di sektor ini. Hal ini menjadi salah satu langkah penting untuk memastikan bahwa produk yang diekspor memenuhi kriteria yang ditetapkan di pasar global.
Langkah-langkah pengawasan yang ketat ini terbukti sangat bermanfaat dalam menarik perhatian pasar internasional akan produk perikanan Indonesia. Hal ini juga memberikan jaminan kepada pengimpor bahwa produk yang diterima memenuhi semua standar keamanan yang diperlukan.
Investasi yang Berkembang di Sektor Perikanan Indonesia
Dari sisi investasi, sektor kelautan dan perikanan Indonesia menunjukkan kinerja yang sangat baik pada tahun 2025. Hingga bulan Oktober tahun ini, investasi dalam sektor ini mencapai Rp 7,82 triliun. Sebagian besar investasi tersebut terkonsentrasi di sub sektor pengolahan dan budidaya.
Pemerintah juga menerapkan program investasi dan bisnis matching, yang telah menghasilkan potensi investasi yang diperkirakan mencapai Rp 1,6 triliun. Ini menunjukkan bahwa sektor perikanan Indonesia semakin menarik perhatian investor lokal dan asing.
Machmud mengungkapkan bahwa fokus pemerintah adalah pada pengembangan sektor pengolahan. Dengan meningkatkan kemampuan dan kualitas produk, daya saing produk perikanan di pasar internasional bisa terus ditingkatkan.
Kolaborasi antara pemerintah dengan pelaku sektor swasta menjadi kunci dalam mendorong investasi dalam sektor ini. Melalui pendekatan sinergis tersebut, diharapkan Indonesia dapat menjadi pemain utama dalam industri perikanan global.













