Hasil penelitian yang dilakukan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan fakta mengejutkan mengenai kondisi lingkungan di Jakarta. Air hujan yang jatuh di ibu kota ternyata mengandung partikel mikroplastik, yang dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
Pada tahun 2022, peneliti BRIN, Muhammad Reza Cordova, mengawal penelitian ini dan menemukan keberadaan mikroplastik dalam setiap sampel air hujan di Jakarta. Mikroplastik ini terbentuk dari degradasi limbah plastik yang ada di udara akibat aktivitas manusia, seperti industri dan penggunaan barang-barang plastik.
Menurut Reza, mikroplastik berasal dari berbagai sumber, termasuk serat sintetis dari pakaian, debu dari kendaraan dan ban, serta sisa pembakaran plastik. Hal ini menunjukkan bahwa dampak polusi plastik tidak hanya terbatas pada daratan, tetapi juga mencemari sumber air kita.
Melihat masalah ini, para ahli menjadi semakin khawatir dan mulai mencari solusi. Dermatolog Arini Astasari Widodo memberikan beberapa tips untuk melindungi kulit kita dari paparan mikroplastik. Keempat cara tersebut bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar kesehatan kulit tetap terjaga.
Strategi Melindungi Kulit dari Mikroplastik di Jakarta
Langkah pertama dalam melindungi kulit dari efek buruk mikroplastik adalah menjaga integritas sawar kulit atau skin barrier. Kulit sehat menjadi pertahanan utama, sehingga penggunaan sabun lembut tanpa bahan keras sangat disarankan.
Arini menyarankan agar kita rutin menggunakan pelembap yang mengandung ceramide atau niacinamide. Ini penting untuk menjaga kelembapan dan kesehatan kulit agar tetap terlindungi dari polusi.
Selain menjaga kelembapan, kebersihan kulit juga menjadi fokus penting. Penggunaan sabun ringan saat mencuci wajah dan tubuh setelah terpapar hujan atau debu kota dapat mengurangi akumulasi partikel mikroplastik.
Pentingnya Kebersihan Kulit Pasca Paparan Hujan
Praktik rutin membersihkan kulit setelah beraktivitas di luar sangat diperlukan. Mikroplastik dapat menempel pada minyak dan keringat, sehingga mencuci kulit akan sangat membantu mengurangi paparan.
Dengan mencuci dengan air bersih, kita membantu menghilangkan partikel tersebut. Ini bukan saja baik untuk kesehatan, tetapi juga untuk penampilan kulit yang lebih segar.
Pada saat beraktivitas di luar, penggunaan pakaian pelindung dan tabir surya juga perlu diperhatikan. Sunscreen tidak hanya mencegah efek sinar UV, tetapi juga bertindak sebagai pelindung tambahan terhadap mikroplastik.
Penggunaan Pakaian Pelindung dalam Aktivitas Sehari-hari
Pakaian yang tepat dapat mengurangi paparan langsung terhadap polusi di lingkungan. Sebaiknya pilih pakaian yang menutupi kulit agar partikel mikroplastik tidak mudah menempel.
Untuk aktivitas di luar ruangan, rasanya sangat penting untuk melengkapi diri dengan sunscreen yang memenuhi standar. Pastikan untuk mengaplikasikan produk ini secara merata sebelum keluar rumah.
Namun, langkah individu saja tidak cukup. Perlu ada kesadaran kolektif untuk mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari agar polusi dapat diminimalisir.
Kesadaran Kolektif dalam Mengatasi Masalah Mikroplastik
Di tingkat masyarakat, penting untuk mengurangi ketergantungan pada plastik sekali pakai. Langkah ini bisa dimulai dengan membawa tas belanja sendiri dan menggunakan wadah yang dapat digunakan kembali.
Dukungan terhadap kebijakan pengelolaan limbah plastik juga sangat krusial. Masyarakat harus aktif berpartisipasi dalam program daur ulang dan pemilahan sampah agar dampak limbah plastik bisa diminimalkan.
Kita semua memiliki peran dalam menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat. Dengan mengurangi polusi, kita melindungi keberlangsungan ekosistem dan kesehatan diri sendiri.













