Dokter spesialis bedah onkologi, Agus Sutarman, menyatakan bahwa kanker payudara dapat menyerang wanita di segala usia, termasuk yang masih muda. Oleh karena itu, penting bagi setiap wanita untuk melakukan pemeriksaan mandiri payudara, atau yang dikenal dengan istilah SADARI, secara rutin.
Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling umum terjadi pada wanita di seluruh dunia. Di Indonesia, angka kejadian kanker payudara terus meningkat, sehingga kesadaran untuk melakukan pemeriksaan sejak dini menjadi sangat krusial untuk meningkatkan peluang kesembuhan.
Melalui praktik SADARI yang disiplin dan teratur, wanita dapat mendeteksi perubahan yang mencurigakan pada payudara mereka. Deteksi dini sangat penting, karena semakin cepat kanker payudara ditemukan, semakin tinggi peluang untuk diobati secara efektif.
Dengan melakukan SADARI, wanita tidak hanya menjaga kesehatan diri mereka sendiri, tetapi juga berperan dalam meningkatkan kesadaran di kalangan perempuan lainnya. Penyebaran informasi mengenai pentingnya SADARI harus diperluas, agar lebih banyak wanita yang peka dan peduli terhadap kesehatan payudara mereka.
Kanker Payudara: Data dan Fakta Penting yang Harus Diketahui
Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang paling sering dialami oleh wanita, mencakup lebih dari 25 persen dari total semua jenis kanker. Di Indonesia, prevalensi kanker ini menempatkannya sebagai kanker nomor satu di kalangan wanita, dengan angka kematian yang cukup tinggi.
Berdasarkan berbagai penelitian, kanker payudara dapat menyerang wanita dengan usia mulai dari remaja hingga dewasa, walaupun risikonya meningkat seiring bertambahnya usia. Oleh sebab itu, penting untuk melakukan pemeriksaan rutin, tidak hanya di kalangan wanita yang lebih tua.
Beberapa faktor risiko kanker payudara termasuk genetika, kebiasaan hidup, dan riwayat kesehatan. Dengan memahami faktor risiko ini, wanita dapat lebih waspada dan menjadikan SADARI sebagai bagian dari kebiasaan sehat sehari-hari.
Pentingnya Mengedukasi Generasi Muda tentang Kanker Payudara
Edukasi mengenai kanker payudara penting untuk dilakukan sejak dini, terutama bagi generasi muda. Kesadaran yang tinggi di kalangan mahasiswi sangat diharapkan dapat membentuk kebiasaan positif dalam pemeriksaan payudara secara mandiri.
Program-program edukasi, seperti yang dilakukan oleh Agus dan timnya, bertujuan untuk memperkenalkan konsep SADARI kepada mahasiswi di berbagai universitas. Dengan pengetahuan yang tepat, mereka diharapkan dapat menyebarkan informasi ini lebih luas lagi.
Pada acara edukasi di STIKes RSPAD Gatot Subroto, sebanyak 1000 mahasiswi diberikan pemahaman tentang pentingnya SADARI. Diharapkan mereka akan menjadi agen perubahan, mengedukasi teman-teman dan keluarga tentang pentingnya mengetahui kondisi kesehatan payudara.
Langkah-Langkah Melakukan SADARI secara Benar dan Efektif
Melakukan SADARI memang terlihat sederhana, namun langkah-langkah yang benar harus dipahami dengan baik. Wanita disarankan untuk melakukan SADARI 7-10 hari setelah hari pertama menstruasi, ketika perubahan hormonal sudah stabil.
Pertama, wanita harus berada di depan cermin, lalu perhatikan bentuk dan ukuran payudara. Perhatikan juga apakah terdapat perubahan bentuk, warna, atau tekstur pada kulit.
Kedua, melakukan palpasi atau pemeriksaan fisik dengan cara meraba payudara untuk merasakan adanya benjolan atau perubahan yang mencolok. Jika ditemukan sesuatu yang tidak biasa, segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk pemeriksaan lebih lanjut.













