Kepala Sekolah SMP Negeri 8 Batam, Rosmiati, mengungkapkan bahwa sekolahnya menjadi yang pertama menerapkan program Makanan Bergizi (MBG) di Kecamatan Nongsa. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesehatan dan konsentrasi siswa melalui asupan gizi yang lebih baik setiap hari.
Selama empat bulan terakhir, setiap harinya 800 siswa di SMP Negeri 8 menerima manfaat dari program MBG yang disuplai oleh SPPG Summerland melalui mitra SIA. Keberadaan program ini bukan hanya sekedar memberikan makanan, tetapi juga membangun kesadaran gizi di kalangan siswa.
Rosmiati juga menjelaskan bahwa sebagian besar menu makanan yang disajikan sangat disukai oleh anak-anak, meskipun ada beberapa jenis seperti telur rebus yang kurang diminati. “Kami berusaha menghadirkan variasi menu yang menarik, sehingga siswa tidak merasa jenuh,” tambahnya.
“Tidak ada makanan yang bersisa. Jika ada lauk atau telur yang tidak dimakan siswa, kami akan mengumpulkannya untuk dibagikan kepada siswa dari keluarga tidak mampu,” ungkap Rosmiati. Langkah ini menunjukkan bahwa sekolah tidak hanya memperhatikan gizi siswa, tetapi juga peduli terhadap sesama.
Menariknya, Rosmiati menyatakan bahwa kedatangan program MBG tidak mengganggu pendapatan kantin sekolah. “Sejak ada MBG, penjualan di kantin tetap normal,” jelasnya, yang menunjukkan bahwa siswa tetap memilih berbagai makanan di kantin tanpa merasa tergoda untuk tidak membeli makanan.
Program MBG juga berfungsi untuk melatih kedisiplinan siswa dalam mengelola dan mendistribusikan paket makanan ke kelas mereka masing-masing. Dengan adanya sistem ini, diharapkan siswa belajar untuk bertanggung jawab atas tugas yang mereka emban.
Siswa yang bertugas piket menerima tugas mengambil dan menghantar ompreng (food tray) MBG dari kantor ke kelas. Pembagian peran ini membantu siswa belajar tentang kolaborasi dan pentingnya kerja sama dalam tim.
Pengambilan ompreng yang masih berisi makanan dilakukan oleh siswa laki-laki, sementara pengembalian ompreng kosong menjadi tugas siswa perempuan. Sistem ini tidak hanya prakarsa logistik, tetapi juga mendidik siswa akan pentingnya pembagian tugas dalam kehidupan sehari-hari.
Pentingnya Program Makanan Bergizi bagi Siswa di Sekolah
Pelaksanaan program MBG di SMP Negeri 8 Batam adalah salah satu langkah strategis untuk memastikan siswa mendapatkan asupan gizi yang baik. Dengan gizi yang tepat, diharapkan aktivitas dan prestasi belajar siswa dapat meningkat.
Dengan berbagai macam menu yang disediakan, siswa tidak hanya memperoleh nutrisi yang mereka perlukan, tetapi juga teredukasi mengenai pentingnya konsumsi makanan sehat. Kegiatan ini juga diharapkan dapat mendorong siswa untuk lebih peduli dengan pola makan mereka sehari-hari.
Selain itu, melalui program ini, siswa diajarkan untuk tidak menyia-nyiakan makanan. Kesadaran untuk berbagi kepada teman-teman yang kurang mampu pun ditanamkan, membangun rasa saling peduli diantara mereka.
Implementasi MBG tidak hanya fokus pada kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental siswa. Dengan mendapatkan makanan bergizi, siswa dapat lebih fokus dalam mengikuti pelajaran di kelas, yang berdampak positif pada performa akademik mereka.
Secara tidak langsung, program ini juga mengurangi tingkat stunting dan masalah kesehatan lainnya yang biasanya dialami oleh anak-anak. Hal ini merupakan salah satu upaya meningkatkan kualitas generasi muda di Indonesia.
Manfaat Lain dari Penyaluran Paket Makanan di Sekolah
Selain memberikan makanan bergizi, program ini juga membawa manfaat lain yang tidak kalah penting. Siswa yang terlibat dalam penyaluran makanan belajar untuk mengatur waktu dan tanggung jawab mereka secara lebih baik.
Program ini sangat bermanfaat bagi siswa yang ditugaskan untuk melakukannya. Mereka belajar untuk disiplin dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas yang diberikan oleh sekolah, membekali mereka dengan keterampilan hidup berharga.
Peran aktif siswa dalam program MBG juga membangun rasa percaya diri. Saat siswa dapat memenuhi tugas dengan baik, mereka merasakan kepuasan dan meningkatkan motivasi untuk terlibat lebih aktif dalam kegiatan sekolah lainnya.
Lebih jauh lagi, program ini bisa menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain untuk menerapkan inisiatif serupa. Dengan demikian, diharapkan lebih banyak siswa di seluruh Indonesia dapat merasakan manfaat yang sama.
Dari sisi sosial, penyaluran makanan yang baik menciptakan iklim sosial yang lebih positif di sekolah. Rasa solidaritas dan kebersamaan di antara siswa mulai tumbuh, serta menumbuhkan rasa saling menghargai antar teman-teman.
Kendala dan Tantangan dalam Pelaksanaan Program MBG
Meskipun program MBG memberikan banyak manfaat, tentunya tidak terlepas dari kendala dan tantangan yang harus dihadapi. Salah satu tantangan utama adalah memastikan kualitas makanan tetap terjaga seiring dengan berjalannya waktu.
Penting bagi pihak sekolah untuk selalu berkomunikasi dengan penyedia makanan untuk memastikan bahwa menu yang disediakan memenuhi standar kesehatan dan gizi. Kontrol kualitas juga sangat diperlukan untuk menjaga kepercayaan orang tua dan siswa.
Tantangan lainnya adalah memastikan semua siswa terlibat aktif dan tidak ada yang merasa terpinggirkan. Sekolah harus mempertimbangkan bagaimana meningkatkan partisipasi dari siswa yang lebih pendiam atau kurang percaya diri.
Pendidikan mengenai pentingnya makanan bergizi juga menjadi tantangan tersendiri. Sekolah perlu mengedukasi siswa tentang manfaat dari makanan sehat agar mereka bisa menghargai dan memahami pola makan yang baik.
Meski menghadapi kendala, komitmen dari sekolah dan dukungan dari masyarakat tetap harus dijaga. Kerja sama ini diharapkan dapat menghasilkan perubahan yang positif bagi kesehatan siswa dan lingkungan sekolah secara keseluruhan.













