Pemerintah China melalui Kementerian Industri dan Teknologi Informasi (MIIT) mengumumkan pembukaan konsultasi publik mengenai standar keselamatan untuk sistem bantuan mengemudi gabungan. Pembahasan ini dimulai pada 17 September 2025 dan bertujuan untuk meningkatkan tingkat keselamatan dalam penggunaan teknologi yang kian menjamur di kalangan masyarakat.
Dengan pesatnya perkembangan sistem bantuan mengemudi tingkat L2, para pemangku kebijakan menyadari adanya potensi risiko. Hal ini mendorong perlunya regulasi yang lebih ketat untuk memastikan keselamatan semua pengguna jalan dan mencegah kecelakaan yang mungkin terjadi akibat miskonsepsi terhadap teknologi ini.
Dalam periode January hingga Juli 2025, penjualan mobil yang dilengkapi dengan sistem bantuan pengemudi telah mencapai 7,76 juta unit. Ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, yaitu sekitar 21,31 persen dibandingkan tahun sebelumnya, menggambarkan betapa cepatnya teknologi ini diterima oleh masyarakat.
Pentingnya Standar Keselamatan Baru dalam Teknologi Mobil
Standar yang baru dirumuskan ini diharapkan bisa mengatasi berbagai celah keamanan yang kini mulai muncul akibat meningkatnya penggunaan teknologi tersebut. Dengan adanya pengaturan yang jelas, pengguna dapat merasa lebih aman saat menggunakan kendaraan mereka, tentu saja tanpa mengabaikan kebijaksanaan dalam berkendara.
MIIT mengidentifikasi beberapa tantangan, termasuk penyalahgunaan terminologi dalam promosi sistem bantuan mengemudi. Istilah seperti ‘advanced autonomous driving’ sering digunakan untuk menarik perhatian pelanggan, tetapi bisa menimbulkan kebingungan dan bahkan bahaya bagi pengemudi yang tidak memahami batasan teknologi tersebut.
Kesalahan pemahaman ini berdampak pada perilaku pengemudi yang bisa mengakibatkan kecelakaan. Oleh karena itu, standar keselamatan baru tidak hanya memberikan pedoman bagi produsen tapi juga edukasi bagi pengguna.
Tiga Pilar Utama dalam Standar Keselamatan yang Diusulkan
Dalam upaya menjaga keselamatan, MIIT mengusulkan pemodelan standar berdasarkan tiga pilar utama. Pilar pertama merupakan performa fungsional yang menekankan pentingnya kondisi operasi yang jelas sehingga sistem hanya berfungsi di lingkungan yang aman dan terjamin.
Aspek teknis lainnya yang dipertimbangkan dalam standar ini adalah interaksi manusia-dan-mesin serta keamanan siber. Hal ini menjadi krusial untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan selama perjalanan dikelola dengan cara yang aman dan efisien.
Untuk pengujian, MIIT akan melibatkan serangkaian metode termasuk uji coba di fasilitas yang disediakan, pengujian di jalan umum, serta inspeksi dokumen secara menyeluruh. Pendekatan ini diharapkan bisa memastikan bahwa semua kendaraan memenuhi standar yang ditetapkan sebelum beredar di masyarakat.
Menjaga Keselamatan dan Keamanan Pengemudi di Era Modern
Dengan pesatnya perkembangan teknologi, perhatian terhadap keselamatan pengemudi dan penumpang tak boleh diabaikan. Sistem yang dirancang untuk membantu pengemudian juga harus dipastikan tidak menimbulkan masalah baru yang berpotensi membahayakan.
MIIT berharap dengan adanya standar baru ini, semua pihak dapat berkolaborasi dalam menciptakan lingkungan berkendara yang lebih aman. Dalam hal ini, edukasi bagi pengguna kendaraan menjadi hal yang penting agar mereka memahami teknologi yang mereka gunakan.
Akhirnya, dengan regulasi yang tepat, harapannya adalah pengemudinya akan semakin disiplin dan bertanggung jawab, yang pada gilirannya dapat mengurangi angka kecelakaan lalu lintas. Dalam konteks ini, keterlibatan aktif dari semua pihak sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan keselamatan bersama.













