Pembangunan Gedung Kampus Universitas Ciputra Jakarta (UCJ) menjadi simbol kemajuan pendidikan tinggi di era modern. Proyek ini baru saja mencapai tonggak penting dengan selesainya tahap struktur bangunan, yang dirayakan melalui seremoni meriah. Dalam konteks pendidikan yang semakin maju, acara ini diiringi dengan peluncuran program Beasiswa Multiple Intelligence yang berfokus pada berbagai bentuk kecerdasan anak muda Indonesia.
Acara topping off yang dilaksanakan memberikan makna lebih dari sekadar penyelesaian fisik bangunan. Momen ini mencerminkan harapan untuk menghadirkan generasi muda dengan potensi dan talenta yang beragam dalam dunia pendidikan dan kehidupan sosial.
Dalam sambutannya, Prof. Denny Bernardus, Director Board of Executive Yayasan Ciputra Pendidikan, menegaskan pentingnya keberadaan “jiwa” dalam kampus. Dia mengatakan bahwa yang terpenting bukan hanya struktur fisik, tetapi juga visi dan mimpi yang akan menghidupi kampus tersebut.
Pembangunan dan Desain Gedung Kampus Universitas Ciputra Jakarta
Gedung Kampus UCJ berdiri di atas lahan seluas 10.000 m² dengan total bangunan mencapai 63.207 m². Dirancang untuk menampung hingga 10.000 mahasiswa, gedung ini mencerminkan desain modern yang mengintegrasikan arsitektur berkelas dengan fasilitas canggih.
Fase pertama proyek ini dijadwalkan selesai pada Mei 2026 dengan luas bangunan 37.450 m². Dalam tahap ini, kampus akan memiliki beragam fasilitas, mulai dari kelas dan laboratorium hingga ruang auditorium yang mampu menampung ratusan orang.
Universitas ini juga menawarkan fasilitas unik, seperti Business Simulation Room yang dilengkapi perangkat canggih, Smart Classroom berbasis teknologi AI, serta Makerspace untuk pengembangan kreativitas mahasiswa. Semua fasilitas ini dirancang untuk meningkatkan pengalaman belajar yang interaktif dan menyenangkan.
Fasilitas Unggulan dalam Pembelajaran Mahasiswa di UCJ
Kampus UCJ menawarkan beragam fasilitas terbaik yang tak ditemukan di banyak universitas lain. Fasilitas seperti Photo & Video Lab dan ruang kreatif lainnya memperkuat komitmen universitas terhadap pendidikan modern yang inovatif.
Desain arsitektural bangunan dipercayakan kepada maestro Yori Antar dari Han Awal & Partners, dengan dukungan alumni dari Program Studi Arsitektur UC. Kolaborasi ini memastikan bahwa kampus memiliki nilai estetika dan fungsional yang tinggi.
Dengan berbagai fasilitas ini, UCJ tidak hanya berorientasi pada akademik tetapi juga membina sikap kewirausahaan dan kreativitas mahasiswanya. Hal ini mendukung visi untuk menghasilkan lulusan yang siap bersaing di dunia kerja yang semakin kompetitif.
Program Beasiswa Multiple Intelligence untuk Menghargai Keunikan Talenta
Program Beasiswa Multiple Intelligence yang diperkenalkan oleh Prof. Denny merupakan langkah inovatif dalam pendidikan. Beasiswa ini mengakui delapan bentuk kecerdasan berdasarkan teori Howard Gardner, yang meliputi kecerdasan visual, verbal, logika, dan masih banyak lagi.
Dengan program ini, UCJ menargetkan untuk memberikan penghargaan tidak hanya kepada siswa yang berprestasi dalam akademik, tetapi juga kepada mereka yang memiliki bakat unik di bidang lain. Inisiatif ini menciptakan ruang bagi siswa untuk menunjukkan potensi mereka yang mungkin tidak terlihat dalam konteks konvensional.
Prof. Denny menegaskan bahwa pendidikan harus bersifat inklusif. Program ini dirancang untuk bisa menjaring siswa yang pandai bermain alat musik, berperilaku empati, serta pemimpin yang baik, tanpa harus terfokus pada prestasi akademik semata.
Inovasi Kurikulum Kewirausahaan dan Teknologi Gen-AI
Sebagai bagian dari visi Universitas Ciputra, kurikulum di UCJ kini mengintegrasikan teknologi Generative AI (Gen-AI) ke dalam proses pembelajaran. Hal ini menunjukkan komitmen untuk menjadikan kampus sebagai tempat pembelajaran yang relevan dengan perkembangan teknologi terkini.
Kurikulum ini tidak hanya menekankan pada keterampilan kewirausahaan, tetapi juga mengajarkan mahasiswa untuk memanfaatkan teknologi dalam bisnis, desain, dan inovasi sosial. Dengan demikian, lulusan UCJ diharapkan dapat berkontribusi secara signifikan di masyarakat.
Rektor UCJ, Prof. Wirawan ED Radianto, yakin bahwa dengan adanya fasilitas dan kurikulum seperti ini, pihaknya mampu menciptakan lingkungan yang subur untuk pertumbuhan akademis dan kreatif di antara mahasiswa. Ini adalah langkah maju untuk membangun budaya akademik yang inklusif dan berdaya saing tinggi.













