Jakarta, sebagai ibukota Indonesia, terus menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam berbagai aspek, termasuk bisnis dan ketahanan sosial. Terbaru, Jakarta berhasil naik tiga peringkat dalam Kearney Global Cities Index 2025, dari posisi #74 menjadi #71, sebuah pencapaian yang menggambarkan pertumbuhan positif di tengah berbagai tantangan global.
Peningkatan peringkat ini menjadi momen penting bagi Jakarta untuk menunjukkan ketahanan dan potensi sebagai kota global. Di tengah ketidakpastian ekonomi dan dinamika geopolitik, Jakarta tetap bertahan dan berfokus pada pengembangan berkelanjutan yang visioner.
Laporan terbaru dari Kearney bertajuk “Accelerating Through Volatility” menyoroti konsistensi Jakarta dalam meraih ambisi untuk menjadi bagian dari 50 kota teratas dunia pada tahun 2030. Penilaian ini mencakup lima dimensi utama yang dinilai, termasuk aktivitas bisnis dan keterlibatan politik.
Tak hanya Jakarta, dua kota besar lain di Indonesia, Surabaya dan Bandung, juga mengalami perubahan peringkat, walaupun masih jauh dari posisi strategis Jakarta. Ketiga kota ini diharapkan dapat bersinergi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama dalam pengembangan kawasan urban.
Dalam pengamatan Kearney, kenaikan peringkat Jakarta terutama didorong oleh perkembangan signifikan dalam Modal Manusia dan Keterlibatan Politik. Hal ini menjadi indikator penting bagi perkembangan yang berorientasi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Seberapa Strategis Kenaikan Peringkat Jakarta?
Sebagian besar inisiatif strategis telah diterapkan untuk memperkuat posisi Jakarta dalam Kearney Global Cities Index 2025. Kenaikan ini tidak terjadi begitu saja; melainkan merupakan upaya yang terencana dan terfokus pada keberlanjutan dalam pembangunan urban.
Salah satu pendorong utama adalah meningkatnya aktivitas bisnis yang terus tumbuh pesat. Jakarta, sebagai pusat ekonomi, memiliki sejumlah inisiatif untuk memperkuat konektivitas perdagangan, termasuk peningkatan fasilitas di pelabuhan dan bandara. Hal ini berdampak pada efisiensi logistik yang lebih baik.
Tujuan lainnya adalah penguatan Modal Manusia melalui investasi di lembaga pendidikan. Jakarta menyaksikan peningkatan jumlah institusi pendidikan yang berstandar internasional, yang diharapkan dapat membekali generasi muda dengan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar global.
Pemerintah DKI Jakarta juga mengedepankan transparansi dalam proses penyampaian informasi dan kolaborasi dengan sektor swasta. Melalui kemitraan dengan perusahaan global, Jakarta berusaha menjadi salah satu pusat teknologi dan inovasi terkemuka di Asia Tenggara.
Peran Kebudayaan dalam Peningkatan Status Jakarta
Jakarta tidak hanya fokus pada aspek bisnis dan politik, tetapi juga memperhatikan pengalaman budaya. Kota ini telah menjadi tuan rumah untuk berbagai acara internasional yang meningkatkan daya tarik pariwisata dan budaya lokal.
Ajang seperti Formula E – Jakarta E-Prix dan World Abilitysport Games 2025 adalah beberapa contoh acara yang mencerminkan komitmen Jakarta untuk berkontribusi dalam skala global. Melalui event-event ini, Jakarta berharap dapat menarik perhatian lebih banyak wisatawan dan investor mancanegara.
Selanjutnya, penyelenggaraan konser dan festival global di berbagai genre musik menambah warna kehidupan seni di Jakarta. Dengan kemajuan ini, Jakarta diharapkan tidak hanya menjadi pusat ekonomi tetapi juga sebagai pusat budaya yang kaya.
Keterlibatan masyarakat dalam berbagai kegiatan seni dan budaya juga meningkat, menandakan adanya sinergi antara pemerintah dan warga. Hal ini berdampak positif pada kesejahteraan sosial dan meningkatkan citra kota di kancah internasional.
Penguatan Keterlibatan Politik dan Kebijakan Berbasis Data
Salah satu aspek penting yang berkontribusi terhadap kenaikan peringkat Jakarta adalah keterlibatan politik yang semakin berbasis pengetahuan. Jakarta melalui ekosistem kebijakan berbasis data berupaya mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam pengambilan keputusan.
Dengan menggandeng berbagai pihak, termasuk akademisi dan pemangku kepentingan, Jakarta menciptakan kolaborasi yang dapat meningkatkan efektivitas penyusunan kebijakan publik. Pendekatan ini diyakini dapat menyelesaikan berbagai permasalahan urban yang ada.
Menurut para pakar, perkembangan ini tidak hanya mencerminkan kemajuan lokal, tetapi juga peran Jakarta dalam membentuk masa depan pembangunan perkotaan di tingkat global. Penerapan prinsip evidence-based governance memperkuat legitimasi kebijakan yang diambil.
Dari perspektif investor, Jakarta menawarkan lingkungan yang lebih stabilize dan berpotensi untuk berbagai jenis investasi. Ke depan, penyusunan kebijakan yang berorientasi pada data diharapkan dapat menghasilkan manfaat sosial dan ekonomi yang lebih luas bagi semua lapisan masyarakat.
Kesempatan untuk Jakarta di Peta Global pada Tahun 2025
Kenaikan peringkat Jakarta dalam Global Cities Index juga diiringi dengan performa yang semakin baik di berbagai indeks internasional lainnya. Ini mencerminkan upaya konsistensinya dalam pengembangan kota yang lebih kompetitif dan inklusif.
2025 diprediksi akan penuh tantangan, namun Jakarta memiliki momentum yang baik untuk menghadapinya. Lima kota teratas dunia dalam indeks ini, seperti New York, London, Paris, Tokyo, dan Singapura, menunjukkan bahwa penguatan infrastruktur digital dan tata kelola yang responsif adalah kunci keberhasilan.
Keberhasilan Jakarta di kancah internasional bergantung pada investasi yang memadai dalam bidang infrastruktur dan teknologi. Dengan memfokuskan pada inovasi dan keberlanjutan, Jakarta dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain di Asia dan dunia.
Dalam jangka panjang, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029 menekankan pentingnya transformasi digital dalam pelayanan publik dan pengembangan kawasan berbasis Transit Oriented Development (TOD). Dengan dukungan yang kuat, Jakarta berpeluang untuk mencapai visinya sebagai salah satu dari 50 Kota Global Terbaik pada tahun 2030.













