Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengumumkan keinginannya untuk mengundang partisipasi masyarakat sipil dalam memberikan masukan kepada program transformasi dan reformasi internal kepolisian. Ini merupakan langkah strategis dalam mengarah kepada Polri yang lebih akuntabel dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Dalam beberapa hari ke depan, Kapolri menjelaskan bahwa akan ada dialog terbuka dengan koalisi masyarakat sipil. Ia berharap interaksi ini dapat menjadi rangkuman masukan yang komprehensif untuk membantu perbaikan institusi Polri ke arah yang lebih baik.
Dalam upaya untuk mencapai tujuan tersebut, Sigit juga menekankan pentingnya suara masyarakat sebagai panduan dalam program reformasi. Dengan adanya masukan dari berbagai lapisan masyarakat, diharapkan Polri mampu menjalankan tugasnya dengan lebih efektif dan transparan.
Strategi Pemerintahan dalam Reformasi Polisi yang Berkelanjutan
Kapolri menyatakan bahwa proses ini juga sejalan dengan pembentukan Komite Reformasi Kepolisian oleh Presiden. Komite tersebut diharapkan dapat membantu dalam mengidentifikasi masalah yang ada dan merekomendasikan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.
Melalui komite ini, tim dari kepolisian akan berkolaborasi dengan berbagai ahli untuk meneliti dan memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada. Sikap keterbukaan untuk mengevaluasi dan memperbaiki diri menjadi komitmen utama dalam program ini.
Sigit juga menjelaskan bahwa temuan-temuan dari masukan masyarakat dan pakar akan menjadi dasar dalam merevisi kebijakan dan prosedur yang berlaku. Ini diharapkan dapat menciptakan sistem kepolisian yang lebih profesional dan dekat dengan rakyat.
Pembentukan Tim Khusus untuk Transformasi Polri
Untuk mendukung upaya reformasi yang lebih mendalam, Kapolri telah membentuk tim transformasi yang terdiri dari perwira tinggi dan perwira menengah. Tim ini bertugas untuk merumuskan strategi dan langkah-langkah yang relevan bagi Polri dalam menghadapi tantangan zaman.
Tim tersebut dibentuk melalui surat keputusan resmi Kapolri dan melibatkan 52 anggota. Dalam hal ini, pelindung tim adalah Kapolri sendiri, sementara Wakapolri berperan sebagai penasihat.
Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri juga ditunjuk untuk memimpin tim tersebut. Dengan struktur yang jelas, diharapkan bahwa setiap anggota tim akan berkontribusi secara maksimal demi mencapai tujuan reformasi kepolisian.
Tindak Lanjut dan Komitmen Institusi Polri
Sigit menegaskan bahwa polisi akan membuka diri terhadap setiap rekomendasi dan hasil evaluasi yang dihasilkan oleh komite dan tim transformasi. Hal ini adalah upaya untuk memberikan sinyal positif kepada masyarakat bahwa Polri berkomitmen untuk berubah menjadi lebih baik.
Setiap saran dan kritik yang konstruktif akan diterima dengan baik dan dijadikan acuan dalam meningkatkan kualitas layanan kepolisian. Keberlanjutan proses ini sangat penting untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri.
Komitmen ini bukan hanya sekadar kata-kata, tetapi harus terbukti melalui tindakan nyata. Sigit bertekad untuk menjaga komunikasi dengan masyarakat agar setiap langkah yang diambil dapat sejalan dengan harapan dan kebutuhan publik.













